VIVAnews - Harga emas dunia ikut terpuruk akibat ketidakpastian kebijakan stimulus ekonomi The Fed yang menurunkan daya tarik emas sebagai investasi lindung nilai terhadap inflasi.
Dikutip dari CNBC, harga komoditas metal terus tertekan setelah bank sentral AS menyatakan penghentian pembelian aset hingga akhir 2013.
"Setiap kali ada pengetatan oleh The Fed, para investor khawatir dan meninggalkan emas dengan sangat cepat," kata Manajer Portofolio Team Financial Asset Management, James Dailey.
Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi US$1.647 per ounces, sedangkan emas berjangka AS terkoreksi US$2,6 di level US$1.646,30.
Namun, jika perekonomian Amerika tidak kunjung membaik, investor dapat balik lagi ke emas untuk mengamankan aset mereka dari inflasi. Emas dapat rebound dengan cepat jika data menunjukkan pemulihan ekonomi AS terlalu lambat.
Sedangkan logam lainnya, perak, turun 0,4 persen menjadi US$30 per ounces, platinum naik 0,2 persen menjadi US$1.555 per ounces, dan paladium turun 2,3 persen menjadi US$667 per ounces.
Dari dalam negeri dilaporkan, harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk turun Rp3.000 per gram menjadi Rp578.200 per gram.
Untuk emas batangan 5 gram dilepas dengan harga Rp2.741.500, ukuran 10 gram Rp5.442.000, dan ukuran 25 gram Rp13.530.000. Emas batangan ukuran 250 gram dijual Rp134.750.000. Sementara itu, harga beli kembali (buyback) emas Antam sebesar Rp509.000 per gram.