Pertanyaan mendasarnya: apakah Anda melewatkan momen-momen penting dalam hidup Anda karena sibuk dengan ponsel Anda (chatting, memantau timeline, instagram dan sebagainya) atau memang saat ini Anda sudah tidak hidup dalam kehidupan yang sebenarnya?
Sebuah film pendek berjudul "i forgot My Phone" mencoba menunjukkan hal itu. Charlene DeGuzman, Komedian dan aktris yang memprakarsai film tersebut mengatakan, obsesi masyarakat terhadap telepon telah mebuatnya sedih.
"Saya secara konstan hidup dan bekerja dalam momen-momen kehidupan nyata, mengambil dan menikmati semuanya tanpa harus mengirimkannya via instagram," tuturnya setengah menggerutu.
Video youtube "i forgot my Phone" saat tulisan ini dibuat telah ditonton 20 juta kali. Beragam komentar mengiringi penayangan video tersebut.
Kebanyakan orang tidak menyangkal adanya kegilaan masyarakat terhadap perangkat digital.
Berbagai adegan menunjukkan DeGuzman - yang berperan sendiri di film tersebut- diabaikan oleh teman-temannya yang yang sibuk dengan ponsel saat makan siang. Juga adegan di konser di mana orang lebih suka merekam daripada menonton langsung dan menikmati penampilan band.
Yang mungkin agak kelewatan, ada segmen dimana seseorang yang sedang melamar kekasihnya di pantai, malah sibuk merekam prosesi tersebut, bukannya menghayati momen yang bakal mengubah hidup dia.
Sementara video DeGuzman menjadi viral, perdebatan mengenai kecanduan smartphone dan internet menyeruak.
Setidaknya satu rumah sakit AS - Bradford Regional Medical Center di Bradford, Pennsylvania - telah menawarkan program rawat inap sukarela bagi orang-orang yang kecanduan internet. Ahli kecanduan rumah sakit tersebut akan mengobati pasien dalam sebuah pusat layanan kesehatan perilaku.
Program baru ini tidak membidik orang-orang yang mengakses jejaring sosial terlalu banyak saat bekerja. Program ini menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk pengobatan dengan menanyakan apakah mereka menjadi tertekan ketika mereka berhenti menggunakan Internet dan apakah penggunaan perangkat digital secara terus menerus telah memperburuk hubungan mereka di dunia nyata - atau bahkan berimbas ke kesehatan mereka.
sumber : m.android-indonesia.com/
Berbagai adegan menunjukkan DeGuzman - yang berperan sendiri di film tersebut- diabaikan oleh teman-temannya yang yang sibuk dengan ponsel saat makan siang. Juga adegan di konser di mana orang lebih suka merekam daripada menonton langsung dan menikmati penampilan band.
Yang mungkin agak kelewatan, ada segmen dimana seseorang yang sedang melamar kekasihnya di pantai, malah sibuk merekam prosesi tersebut, bukannya menghayati momen yang bakal mengubah hidup dia.
Sementara video DeGuzman menjadi viral, perdebatan mengenai kecanduan smartphone dan internet menyeruak.
Setidaknya satu rumah sakit AS - Bradford Regional Medical Center di Bradford, Pennsylvania - telah menawarkan program rawat inap sukarela bagi orang-orang yang kecanduan internet. Ahli kecanduan rumah sakit tersebut akan mengobati pasien dalam sebuah pusat layanan kesehatan perilaku.
Program baru ini tidak membidik orang-orang yang mengakses jejaring sosial terlalu banyak saat bekerja. Program ini menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk pengobatan dengan menanyakan apakah mereka menjadi tertekan ketika mereka berhenti menggunakan Internet dan apakah penggunaan perangkat digital secara terus menerus telah memperburuk hubungan mereka di dunia nyata - atau bahkan berimbas ke kesehatan mereka.
sumber : m.android-indonesia.com/