Misteri di Taman Nasional Death Valley
Tahukah anda sahabat blogger tentang Taman Nasional Death Valley? Jika anda mengetahuinya, di tempat ini anda bisa melihat hamparan luas padang gurun. Tetapi dibalik itu semua ada pemandangan tak biasa bila Anda berkunjung ke Racetrack Playa di Taman Nasional Death Valley di California, AS. Sebuah batu bisa berpindah tempat sendiri secara misterius. Ajaib!
Racetrack Playa adalah sebuah danau yang datar dan telah mengering. Letaknya di sisi barat laut Taman Nasional Death Valley, California. Saat ini, Racetrack Playa terkenal di kalangan turis karena sebuah misteri yang belum terpecahkan.
Misteri itu adalah 162 batu yang bisa berpindah tempat sendiri, banyak yang menyebutnya batu geser. Meskipun belum ada yang melihat secara langsung bagaimana batu tersebut bergeser, setiap turis yang datang bisa melihat jalur yang terbentuk akibat pergeseran batu.
Cobalah melihat ke arah danau. Coba perhatikan seksama, akan tampak beberapa jalur berkelok dan batu di akhir jalur. Setiap tahunnya, jalur ini akan bertambah panjang, dan menghasilkan trek atau jalur baru, seolah hasil pergerakan batu.
Dari situs Amusing Planet, Senin (4/6/2012), jalur pergerakan batu ini terbentuk akibat adanya gesekan antara dasar batu yang kasar, dengan permukaan danau yang kering. Dari jalur yang terbentuk, terlihat kalau bebatuan ini bergeser ke kanan, kiri, bahkan tak jarang ada yang berbalik arah. Panjang trek pergerakan batu juga bervariasi, tidak ada yang sama.
Tak tanggung-tanggung, jalur yang telah dibentuk ada yang mencapai hingga ratusan meter. Padahal berat batu ini mencapai 45 kg, bahkan ada yang lebih. Memang aneh dan ajaib, jalur yang terbentuk seolah menunjukkan aktivitas batu yang terus bergerak. Lalu bagaimana ia bisa bergerak?
Sampai saat ini, masih belum ada hasil penelitian ilmiah yang bisa menjelaskan fenomena unik ini. Ada beberapa pendapat yang mengatakan pergerakan batu ini karena efek gravitasi.
Ternyata, permukaan Racetrack Playa tidak datar. Dataran Playa di utara ternyata lebih tinggi beberapa cm dibanding permukaan sebelah selatan.
Inilah yang membuat beberapa orang mengatakan pergerakan batu akibat gravitasi bumi. Pendapat lain menyebutkan, danau yang jarang hujan dan berangin kencang menjadi faktor utama pergeseran batu-batu ini.
Seolah menikmati kemisteriusan batu ini, turis semakin banyak datang ke Racetrack Playa. Menjadi saksi pergerakan batu misterius, akan memberikan kesan tersendiri yang tak terlupakan.
Selain Misteri Batu yang Berjalan Sendiri, Yang terbaru di Taman Nasional Death Valley, yang sebelumnya dikenal sebagai tempat dengan suhu terpanas yang pernah tercatat di muka bumi, baru-baru ini juga dinobatkan sebagai tempat dengan langit yang paling gelap di dunia.
The International Dark Sky Association mengumumkan bahwa mereka telah menganugerahkan Taman Nasional Death Valley sebagai 'Gold Tier' Internasional Dark Sky Park pada Rabu (20/2).
Tingkat 'Gold Tier' adalah yang tertinggi yang pernah diberikan dan mengartikan Anda dapat melihat aneka benda langit di malam hari yang hanya dapat terlihat di bagian langit yang paling gelap di muka bumi.
Death Valley adalah sebuah taman dengan luas 3,4 juta hektar yang terletak di Gurun Mojave di California, AS, yang berbatasan dengan Nevada. Ini sekaligus titik wilayah terendah di Amerika Serikat atau 86 meter di bawah permukaan laut.
Suhu terpanas yang pernah tercatat di bumi terjadi di Death Valley di wilayah Furnace Creek Ranch pada bulan Juli 1913. Panas suhunya mencapai 57 derajat Celcius.
Lokasi taman ini cukup jauh dari polusi cahaya kota-kota di sekitarnya. Langitnya sering tak berawan sehingga membuat Death Valley sebagai sebuah tempat yang cocok untuk mengamati bintang.
"Death Valley adalah tempat untuk mengagumi hamparan galaksi Bima Sakti, melihat gerhana bulan, menatap hujan meteor, atau sebagai tempat yang tenang untuk merenungkan hidup," ujar Direktur Pelayanan National Park, Jonathan Jarvis seperti dilansir LiveScience.